quickedit { display:none; }

Text LCD

Kamis, 24 Februari 2011

Timnas U-23 Buta Kekuatan Turkmenistan

PALEMBANG (Pos Kota) – Sehari menjelang pertandingan  Pra Olimpiade 2012 antara Timnas U-23 Timnas Indonesia versus Timnas Turkmenistan di Stadion Gelora Bumi Sriwiaya Palembang, Rabu (23/2) malam,  Yongki Aribowo dkk. tetap belum tahu kekuatan lawan.
Namun,  asisten Pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal  punya sedikit gambaran kekuatan lawan, khusunya  tiga pemain  Turkmenistan. Pikal dalam keterangan  Pers di Hotel Arya Duta Palembang, Selasa (22/2),  mengatakan,  tiga pemain  Turkmenistan  harus diwaspadai.
“Saya memang tidak tahu persis  nama pemain yang harus diwaspadai, kecuali nomor punggung kostumnya, yakni  7, 18 dan 10 yang posisinya di sayap kiri serta gelandang,” kata Pikal. Karena itu, pertandingan nanti akan berat bagi Indonesia.
Menurut dia, tim lawan mempunyai keunggulan dalam fisik, postur tubuh dan kekuatan. Walau demikian,  timnas akan berusaha  memperoleh kemenangan. “Apapun caranya kita akan mendapatkan kemenangan,” kata Pikal.
Indonesia akan menghindari  pemainan  bola-bola tinggi, dan akan memaksimlakan pemain sayap, seperti Oktavianus Maniani. Dukungan penonton juga diharapkan mampu memberi motivasi pemain Indonesia.
Pikal lebih lanjut mengatakan, problem tim Indonesia saat ini adalah di lini belakang.  “Saya belum bisa sebutkan siapa yang akan diduetkan untuk mengisi posisi lini belakang , ini baru bisa saya konfirmasi menjelang pertandingan,” kata Pikal.
Kubu Turkmenistan melalui manajer timnya,  Beg Nefersov Safar mengatakan,  siap bertanding. Soal cuaca  tidak ada masalah karena mereka telah beradaptasi dengan cuaca yang mirip Indonesia, yakni di  Thailand.
Kabar tak sedap juga  dialami Indonesia. Pasalnya, suporter sepakbola di Palembang akan memboikot semua kegiatas PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid, termasuk pertandingan Indonesia versus .Turkmenistan.
Suporter yang akan memboikot itu di antaranya, suporter Sriwijaya Mania, Sriwijaya facebook Comunity dan Sriwijaya Kaskus Camunity. Menurut Koordinator Sriwijaya Mania, Deddy Sagita, pemboikotan kegiatan PSSI di Palembang sebagai bentuk kekecewaan terhadap Nurdin Khalid yang tetap mau sebagai kandidat ketua umum PSSI, padahal Statuta FIFA melarang orang yang pernah terlibat tindak kriminal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar